Dua pekerja PBB ditangkap dan ditawan oleh Pasukan Taliban di
Afghanistan. Sebagai kapten tim alpha pasukan perdamaian PBB, Yoo Si Jin
diperintah memimpin pasukannya untuk terbang ke Afghanistan. Tim Delta Forces
telah menunggu mereka di basecamp pasukan perdamaian PBB di perbatasan Pakistan
– Afghanistan. Delta Forces dan Alpha Team akan bekerja sama membebaskan dua
sandera tersebut dari Taliban.
Inilah yang menyebabkan kencan pertama Yoo Si Jin dan dokter Kang
gagal untuk pertama kalinya. Tepat ketika sampai di lobi rumah sakit menunggu
dokter Kang tiba, Yoo Si Jin mendapat panggilan untuk kembali ke pangkalan. Dan,
mau tidak mau, sebagai prajurit yang taat perintah atasan, Yoo Si Jin
membatalkan rencana kencan mereka secara sepihak.
Di Afghanistan, tim Alpha dan Delta Forces bahu membahu saling
bantu mencoba membebaskan dua pekerja PBB yang aktif di Gandamak tersebut.
Sebelumnya, untuk melancarkan aksi, mereka mengadakan simulasi pembebasan.
Di sisi lain, di rumah sakit Haesung, dokter Kang harus berjuang
menyelamatkan seorang pasien di ruang operasi. Dokter Kang harus rela menjadi
asisten Kim Tan yang secara mengejutkan menggantikan Prof Park sebagai dokter
bedah utama. Kim Tan dan Kang sebelumnya bersaing untuk menjadi profesor bedah,
yang pada akhirnya dimenangkan oleh Kim Tan karena permainan politik.
Kapten Yoo Si Jin berjuang bersama tim Alpha dan Delta Forces untuk
menyelamatkan dua nyawa pekerja PBB. Di Haesung, Kim Tan dan Kang juga berjuang
menyelamatkan pasien di ruang operasi yang mengalami pendarahan serius. Pada
akhirnya, si pasien dan sandera sama-sama selamat.
Setelahnya, Kapten kembali ke KorSel. Tiba-tiba saja, ia sudah
berada depan rumah sakit dan datang memberi surprise jemputan kepada dokter
Kang. Kapten Yoo Si mengantar dokter Kang pulang ke rumahnya. Inilah kali
pertama Kapten Yoo masuk ke rumah dokter Kang.
Sementara dokter Kang keramas, Kapten Yoo memesan makanan
delivery service. Ia ingin makan malam bersama dokter Kang. Sebagai utang atas
kegagalan date pertama mereka beberapa waktu lalu.
Ketika makan telah terhidang, dokter Kang menyalakan lilin. Ia ingin
agar suasana makan malamnya lebih romantis.
“Apakah kamu memikirkanku?” tiba-tiba saja Kapten Yoo bertanya selidik.
“Ya, tentu saja. Kalau Yoo Si Jin sendiri, bagaimana?” dokter Kang balas bertanya.
“Sering. Layaknya seorang pria,” jawabnya diplomatis.
“Ya, tentu saja. Kalau Yoo Si Jin sendiri, bagaimana?” dokter Kang balas bertanya.
“Sering. Layaknya seorang pria,” jawabnya diplomatis.
Sebelum makanan sempat habis, dokter Kang mengajak kapten Yoo
ngopi di bioskop -karena salah tingkah dengan jawaban kapten Yoo-. Tentu saja, ajakan tersebut disambut gembira oleh sang
kapten.
Ketika sedang bermesraan di bioskop, sebuah panggilan masuk ke
handphone kapten Yoo. Lagi-lagi, tanpa alasan yang jelas, kapten harus
menyudahi kesenangan kemesraan itu. Ia harus mengikuti perintah. Ia harus
meninggalkan dokter Kang untuk kembali ke barak.
Beberapa saat setelah kepergian kapten, giliran dokter Kang yang
mendapat telpon. Segera ia berlari ke rumah sakit dan menghadap profesornya.
Masih kesal setelah ditinggal kapten, dokter Kang ngomel-ngomel di depan
profesor Baek. Sambil marah-marah, ia mempertanyakan mengapa ia tak diluluskan
setelah ujian yang ke 4 kalinya.
Akhirnya, dokter Kang mengalah dan menerima nasib. Ia tak
memiliki link dan backing. Ia harus rela gelar profesornya diambil oleh Kim
Tan. Dan menggantikan Kim Tan untuk presentasi di TV yang akan syukuran atas
raihan gelar profesornya. Sebelumnya, terjadi insiden saling tarik rambut antar
kedua dokter cantik tersebut hingga akhirnya dilerai oleh beberapa perawat.
Di barak, tim Alpha yang dikomandani Kapten Yoo Si Jin mendapat
kabar baik sekaligus buruk. Oleh atasannya, atas segala prestasi timnya, tim
Alpha akan dikirim “berlibur” selama 8 bulan ke pangkalan Taebaek, Urkrain.
Kesempatan dua pekan untuk persiapan yang diberikan tak disiakan
kapten Yoo. Ia segera menemui dokter Kang untuk memberi sedikit penjelasan. Tentang
pekerjaannya. Tentang ketaatannya pada perintah atasan. Tentang benar dan salah
dalam pandangannya sebagai prajurit.
Pada akhirnya, “Maafkan, aku. Tapi ini tak berjalan sesuai
harapanku,” kata dokter Kang setelah balas menjelaskan bahwa dalam pandangan
dokter, nyawa adalah harga mati.
Dan, akhirnya, berakhirlah hubungan seumur jagung itu. Hubungan
yang berhenti karena perbedaan ideologi. Di mana dokter sangat menghormati
nyawa seseorang. Dan seorang prajurit akan diperhadapkan keadaan yang
mengharuskan membunuh jiwa.
***
Bersambung ke part 2...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar